Gunung semeru merupakan gunung tertinggi di Indonesia Khususnya di Pulau Jawa bagian timur secara administratif masuk wilayah kabupaten Lumajang dengan puncak tertingginya Mahameru (3.676 mdpl).Rute Perjalanan menuju ke Gunung Semeru dapat ditempuh dari Stasiun Kotabaru (Malang) - Tumpang (1,5 jam)
Setelah turun dari Stasiun Kotabaru Malang naik angkutan kota berwarna biru jurusan Terminal Arjosari Rp.3000 lalu turun dari Terminal Arjosari dilanjutkan naik dengan angkot warna putih jurusan Tumpang Rp. 6.000 lalu turun Pasar Tumpang.
Jarak dari Pasar Tumpang menuju Ranupane (1,5-3 jam). Di Pasar Tumpang banyak moda transportasi yang bertebaran menuju Ranupani diantaranya Jeep,Truk/mobil sayur dan ojek .Tarif biaya naik Jeep dari Pasar Tumpang menuju ke Ranupani dikenai tarif antara Rp.300.000-500.000 per rombongan daya tampung maksimal kurang lebih 10 orang.Tarif naik truk/mobil sayur dari Pasar Tumpang menuju ke Ranupani berkisar Rp.7.000-15.000 per orang kalau untuk truk/mobil sayur belum tentu setiap hari ada.Tarif biaya naik ojek dari Pasar Tumpang-Ranupani antara Rp.30.000-50.000 per orang.
Jika anda mempunyai keluarga/teman yang berada di malang lebih asyik menggunakan sepeda motor dengan asumsi Motor Bebek Supra X 125cc start dari Malang-Ranupane PP hanya membutuhkan 3 liter premium disamping hemat waktu yang dibutuhkan untuk menuju dari Malang-Ranupani sekitar 3 jam ditunjang pula jalan aspal yang sangat bagus menuju Ranupani.
sebelum memulai pendakian ke Gunung Ssemeru ada beberapa syarat yang harus diperhatikan diantaranya semua calon pendaki terlebih dahulu harus melapor dan mengurus perijinan di kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di pos Ranu Pani.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan pendakian serta untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu ada kejadian yang tidak diinginkan.Perlu diingat waktu pendakian yang diijinkan oleh TNBTS selama3 hari 3 malam. .Persyaratan yang wajib dilengkapi oleh setiap calon pendaki diantaranya:
Mengisi buku tamu, Membayar karcis masuk Rp 10.000 sudah termasuk asuransi, Fotocopy identitas diri (KTP/SIM)yang masih berlaku, materai 6000, Surat keterangan sehat (Rumah Sakit , Pukesmas,Klinik) ,Mengisi formulir yang telah disediakaan TNBTS
|
|
Setelah selesai mengurus perizinan pendakian di pos Ranupani dengan begitu mantapnya saya mempersiapkan logistik dan sharing sambil bertukar pikiran dengan para pendaki yang telah turun dari puncak semeru hal tersebut perlu untuk mengetahui berapa sulit dan terjalnya medan pendakian di gunung tersebut mengingat saya hanya berdua ditemani oleh sahabat wahyudin seorang Mahasiswa dari Yogyakarta juga baru pertama melakukan pendakian ke Gunung Semeru setelah sharing sama para pendaki proses pendakian dimulai sebelum memulai aktifitas pendakian tak lupa memanjatkan doa kepada Tuhan YME agar proses pendakian hingga turun gunung berjalan dengan lancar langsung saja berangkat dari Ranupani Start awal pukul 17:50WIB Jalur pertama pendakian dari Ranupani menuju Landeng Dowo melewati jalan beraspal menuju jalan ladang penduduk. Sampai gapura selamat datang di pendakian gunung Semeru masuk ke gapura lalu beberapa ratus meter ambil jalur naik ke kiri.
tanjakan pertama menuju menuju Landeng Dowo lumanyan mudah mengingat jalurnya berpaving sampai di landeng dowo pukul 18:30WIB setelah dari Landeng Dowo menuju Watu Rejeng
|
|
medan perjalanan mulai beralih dari jalur berpaving menuju jalur terjal tanjakan mulai naik dari sinilah fisik mulai diuji tiba di Watu Rejeng pada pukul 19:30WIB dengan ketinggian 2350mdpl sehingga memutuskan untuk istirahat sejenak melepas lelah dan memulihkan energi mengingat jalur dari Watu Rejeng menuju Ranukumbolo medanya menanjak tajam. Setelah istirahat dilanjutkan dengan berjalan menuju Ranukumbolo dengan jarak tempuh 4Km dengan waktu tempuh 2 jam dan tiba Ranukumbolo pada pukul 22:00WIB setelah tiba di Ranukumbolo maka diputuskan bermalam dan membuat tenda yang amat sangat sederhana dengan bermaterikan mantel jas hujan dan Ranting Pohon sebagai rangkanya yang dapat ditemui di pinggiran danau Ranukumbolo inilah yang dinamakan survival dengan memanfaatkan materi yang dibawa dan keadaan alam disekitar kita dan seolah-menyatu dengan alam. Bermalam di Ranukumbolo terdengar suara dan petikan gitar yang dimainkan oleh para pendaki yang bermalam di sekitar danau,terlihat tenda-tenda bertebaran dan memancarkan cahaya lampu disekitar danau .Malam itu, langit di Ranukumbolo sangat begitu cerah sambil dihibur oleh bintang-bintang yang bertebaran di atas langit Ranukumbolo dan tak lupa juga menyalakan api unggun di tengah dinginya suhu danau sambil menyeduh Mi Sedap 2 bungkus dan 2 cangkir kopi tak terasa matapun mulai mengeriput menandakan bahwa saatnya untuk tidur .Gelapnya malam berganti terang. di pagi harinya sebelum memulai melanjutkan perjalanan saya menyempatkan untuk menikmati panorama alam disekitar Ranu Kumbolo yang sanagat menawan.
Puas menikmati panorama alam di Ranukumbolo saya memutuskan untuk packing tenda dan tidak lupa membersihkan sampah yang berceceran di sekeliling tenda pada Pukul 07:15WIB pendakian dilanjutkan kembali dari Ranukumbolo menuju Cemoro Kandang sebelum sampai di Cemoro Kandang melewati sebuah bukit yang lumayan tajam menurut masyarakat setempat dinamakan "Bukit Cinta" karena bentuknya sekilas mirip Daun Waru dengan memakan waktu 55 menit dan jarak tempuh 3km sampailah di Cemoro Kandang dengan ketinggian 2500mdpl pada Pukul 08:10 WIB
Dari Cemoro Kandang perjalanan dilanjutkan menuju Jambangan dari sinilah rute pendakian menajak sehingga kerap kali tubuh mengalami dehidrasi mengingat cuaca yang panas memaksa saya untuk beberapakali istirahat diperjalanan dari Cemoro Kandang menuju Jambangan ditempuh dengan waktu selama 1 jam 20 menit dengan jarak tempuh 2km dengan ketinggian 2600mdpl dan tiba di jambangan pada pukul 09:30WIB dari sinilah puncak utama Mahameru mulai tampak terlihat jelas
Berada di Jambangan saya manfaatkan untuk berfoto dengan latar Puncak Semeru waktu itu diuntungkan dengan cuaca yang sangat cerah namun hasil jepretan yang kurang memuaskan dikarenakan menggunakan HP cina meskipun begitu rasa syukur saya panjatkan terimakasi kepada Tuhan YME atas diberikanya cuaca cerah jarang-jarang ... mengingat bulan November-Desember terjadi musim hujan . Pukul 09:15 WIB saya melanjutkan menuju Kalimati dengan waktu tempuh 75 menit dengan ketinggian 2700mdpl tiba di Kalimati pada pukul 10:00WIB setiba di Kalimati saya memutuskan untuk ngecamp sebelum menggapai Puncak Mahameru. perlu diketahui bagi para pendaki tidak disarankan untuk mendaki puncak mahameru di siang hari dikarenakan gas beracun mengarah ke jalur pendakiaan sehingga sangat berbahaya bila nekat mendaki.Di Kalimati terdapat sebuah sumber mata air yang bernama Sumber Mani untuk mencapai Sumber Sani dari Tenda yang berada di kalimati membutuhkan waktu 1 jam untuk Pulang dan Pergi menuju Sumber Mani ketika tiba di Sumber Mani saya terpana melihat lokasi mata air ini .Tempatnya sangat eksotis mengingat berada di perengan Puncak Pahameru dimana bila terjadi erupsi Sumber Mani adalah tempat aliran lahar dari Kawah Semeru. Setiba di Sumber Mani saya menyempatkan mengisi air untuk persiapan logistik sebelum menuju titik darah penghabisan di Puncak Mahameru mengingat perbekalan air merupakan sesuatu sangat vital yang tidak boleh ditinggalkan untuk menapakkan kaki di Puncak Mahameru.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga malam pun tiba setelah beristirahat lama di Kalimati selama 12 jam saya bergegas untuk mendaki di pucuk tertinggi di Pulau Jawa sebelum mendaki puncak Mahameru barang-barang yang di bawa diantaranya : air (wajib),sosis dan roti sementara tas carrier terpaksa ditinggalkan di tenda Kalimati mengingat jalur menuju puncak sangatlah menjanjak naik dengan tingkat kemiringan sekitar70 derejat sebelum naik doa pun saya panjankan dan memohon keselamatan kepada Tuhan YME pada Pukul 22:00WIB tanpa basa-basi saya langsung mulai mendaki ke Arcopodo jalur menuju arcopodo sangatlah terjal dan sangat amat menanjak cukup curam melawati hutan cemara di kedua sisinya diapit jurang di sekitar jalur menuju puncak hingga tiba di Arcopodo pada Pukul 23:00WIB dengan ketinggian 2900mdpl dengan jarak tempuh 1,2km dari kalimati setiba di Arcopodo saya maanfaatkan untuk istrahat selama 45 menit. Setelah istirahat di Arcopodo pada Pukul 23:45WIB langsung saja melanjutkan perjalanan menuju kawasan vegetasi terakhir dengan ketinggian sekitar 3060mdpl waktu tiba menunjukkan pada Pukul 00:30WIB dimana hanya ditemukan gunungan pasir yang amat tinggi dan banyak sekali batu-batu berdiameter kecil hingga besar hasil muntahan dari Kawah Semeru di gunungan pasir para pendaki disarankan memakai penutup hidung agar terhindar dari abu dan pasir yang keluar dari mulut kawah janggring saloka . Dari Vegetasi terakhir hingga menuju puncak mahameru medan mulai naik tajam dimana disekitar puncak mahameru hanya ditemui pasir dan batu dengan ketinggian kurang lebih 600 mdpl menuju puncak saya hanya bisa merayap naik menuju puncak sesekali langkah kaki terperosok oleh licinya pasir dan kemiringan yang sangat curam di atas lereng puncak mahameru dan mengakibatkan badan dan otot-otot terasa sangat amat letih dengan kondisi seperti itu kamipun tertidur di atas kemiringan dengan tubuh terlentang selama kurang lebih 1 jam setelah terbangun waktu menunjukkan pukul 03:00WIB sekuat tenaga saya mulai meneruskan perjalanan menuju puncak dengan sisa tenaga yang masih ada. Dari atas nampak terlihat beberapa pendaki mengalami hal yang sama seperti yang saya alami mereka terlihat dengan sekeras tenaga berjuang menaklukan mahameru . Setelah merangkak naik dengan susuah payah akhirnya langkah kaki kanan saya pertama kalinya menginginjakkan kaki di puncak mahameru tiba pada pukul 05:00WIB Dari Atas puncak Mahameru nampak dari atas beberapa gunung diantaranya Disebelah timur nampak gunung Welirang dan Arjuna sedangkan Gunung Bromo yang letaknya berdekatan dengan semeru tidak nampak kelihatan dari atas puncak mungkin dikarenakan tertutup awan atau bisa juga ketinggianya jauh di bawah gunung Semeru yang hanya sekitar 2300mdpl