Halaman

Senin, 25 November 2013

Gunung Bromo

       Gunung Bromo merupakan salah satu obyek wisata andalan Provinsi Jawa Timur  yang sudah terkenal di pelosok negeri  bahkan sampai terdenger sampai ke mancanegara tak heran Turis Mancanegara banyak di temui di gunung ini.Gunung dengan ketinggian 2300mdpl menawarkan Panorama alam  berupa  pemandangan sunrise dan Lautan pasir yang sangat luas membentang di Kaldera Bromo  sangat jarang di temui di gunung-gunung manapun di negeri ini sehingga ini guning ini memililki daya tarik tersendiri di hati para wisatawan. Gunung Bromo ini terletak di komplek Pegunungan Tengger dan di kelola oleh Balai Besar TamanNasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Terletak di beberapa kabupaten diantaranaya Kabupaten Malang,Kabupaten Pasuruan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang. Rute tempuh yang saya lalui untuk mencapai Gunung Bromo berangkat  Strat awal dari Malang Pukul 01:00 WIB melewati Lawang-Purwosari-Pasuruan-Tongas setiba di Tongas ada pertigaan Kantor Polisi kemudian belok kanan-Lumbang-sukapura-Ngadisari-Cemoro Lawang-Gunung Bromo. Sesampai di  Lautan Pasir  Bromo Pukul 05:00 WIB alasan memilih jalur ini dikarenakan jalanya sangat mudah dilalui dan  penerangan di jalan  cukup memadai mengingat awal berangkat menuju bromo pada malam hari.Sedangkan bila melalui jalur Malang-Tumpang-Jemplang-Gunung Bromo lebih cepat daripada jalur yang saya tempuh sekitaran 2-3 jam namun pada malam hari jalur tersebut peneranganya sangat kurang memadai.




          Setelah Sampai di Lautan pasir saya langsung melanjutkan perjalanan menuju penanjakan  jalur ini yang paling menantang, dari sinilah motor saya mulai di uji dengan rintangan  lautan pasir yang amat luas,yang membentang mengelilingi area gunung Bromo dan jalan   menanjak sekitar 500-600 meter ke arah timur menuju penanjakan yang berketinggian 2700mdpl. Jalan aspal yang sempit berkelok-kelok tajam dan diapit jurang di sisi bagian kanan tak heran banyak para pengendara motor tidak bisa melanjutkan ke penanjakan di karenakan motornya ada yang mengalami masalah di sistem presneleng sehingga motor melaju mundur dan tak ayal harus meminta bantuan tukang ojek untuk mencapai penanjakan dengan biaya berkisar Rp20.000 sekali jalan. Jalan menuju penanjakan tentunya hanya cocok untuk pengemudi motor yang sudah berpengalaman mengingat kemiringan yang sangat curam untuk menuju ke penanjakan. Dari sisi penanjakan Gunung Batok, dan lautan pasir terlihat jelas.                                        

            setelah sampai di atas penanjakan saya memutuskan untuk memarkir sepeda motor  dengan biaya Rp 2.000 lalu menuju view point tempat untuk mengamati sunrise  namun setiba di point view saya tidak dapat melihat terbitnya matahari diufuk timur Bromo yang  hanya bisa dilihat pada pukul 05:00-05:30WIB.Di Point View saya manfaatkan untuk masak mie instan dan ngopi 





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar